Ryan Riess jadi juara dunia di tahun 2013 pada umur 22 tahun sesudah satu hands poker mengganti hidupnya selama-lamanya. 9 tahun lalu, alumnus Michigan State berumur 22 tahun namanya Ryan Riess memenangi Acara Khusus Poker Seri Dunia pada harga lebih dari $8,tiga juta. Pada waktu itu, ia 6 bulan keluar perguruan tinggi, sesudah habiskan bulan-bulan paling akhir studinya berganti-gantian di antara dealer poker.
Cuma beberapa minggu selanjutnya, hands paling akhir dari Acara Khusus WSOP 2013 menyaksikan kehidupan Riess berbeda selama-lamanya. Di antara memenangi bankroll Seri Dunia dengan uang paling akhir atas namanya dan ini hari, satu dasawarsa perkembangan, peranan ayah, dan masa lalu sudah menyaksikan ‘Riess the Beast’ menjadi satu diantara pemain idn poker paling disegani di planet ini. Ini ialah cerita mengenai hands yang mengganti kehidupan muda Ryan Riess.
Tiba ke WSOP Dengan Momen
“Itu semua uang yang saya punyai untuk nama saya. Saya mengguntingnya dengan 3 langkah dan memenangi $270.000.”
Mempunyai momen dalam poker ialah suatu hal yang kerap dibahas, dan itu adalah kontributor khusus untuk keberhasilan Riess di Rio 9 tahun lalu pada bulan November.
Sesudah lulus dalam usaha di Michigan State, Riess memilih untuk mainkan acara Circuit WSOP di Hammond pada Oktober 2012. Ongkosnya bukan hanya di luar uangnya yang umum, tapi semuanya yang ia punyai.
“Itu ialah pembelian $1.675 dan itu semua uang yang saya punyai untuk nama saya,” kata juara dunia 2013 itu ke kami. “Saya mengguntingnya dengan 3 langkah dan memenangi $270.000. Itu ialah uang kompetisi langsung pertama saya dan bagaimana karier poker saya diawali.”
2 bulan awalnya, Riess mulai bermain poker penuh waktu. Sesudah memenangi beberapa uang kontan kecil di kompetisi disekitaran Los Angeles, Riess ambil momen itu ke Seri Dunia di mana ia mainkan semuanya yang ia sanggup.
“Saya banyak memiliki uang kontan yang lebih kecil dan nyaris capai titik impas – ongkos tinggi – selanjutnya mainkan Main Moment. Saya jual potongan ke keluarga dan rekan dan mengganti potongan. Saya mempunyai sedikit dari 50%, yang baik. Saya banyak memiliki momen namun tetap relatif baru dalam kompetisi poker. Saya mulai bersahabat dengan beberapa orang di circuit; kami semua masih terbilang muda waktu itu dan belajar bersama. ”
Mengawali Acara Intinya di Day1a, Riess mempunyai pemain seperti Mike Matusow dan T.J. Cloutier di mejanya. Meski begitu, ia kantongi banyak chip, lebih dari 2x lipat dari yang ia mulai.
“Saya benar-benar lugas, yang disebut hal yang bagus. Saya tundukkan kepalaku; Saya tidak ikuti tabel lain atau penyempurnaan langsung dan tak pernah pikirkan berapakah uang banyak yang saya permainkan, jadi tak pernah takut.
Yakin Ia Dapat Menang
“Menyaksikan ke belakang, saya tidak berpikiran saya ialah pemain terbaik di dunia.”
Riess kemungkinan masihlah jauh dari kemenangan, tetapi itu semua akan berbeda. Di tengah-tengah masa Main Moment, ia mengaku jika ia duduk di kurang dari 30 gorden besar sepanjang “dua atau 3 hari” tapi sebuah lemparan coin yang perlu terjadi saat sembilan kantongnya bertahan menantang king-jack yang pas dari Rep Porter.
“Situasinya elektrik,” tawa Riess. “Seseorang kemungkinan menduga saya coba menubruk meja, tapi saya tidak melakukannya; Saya terus memperoleh hands yang baik. Bila saya kehilangan hands itu, saya mempunyai sembilan gorden besar yang masih ada. Saya memenangi flip dan itu menggerakkan saya untuk mempunyai 50 gorden besar dan saya mempunyai semakin banyak elastisitas dengan timbunan saya.”
Sesudah Riess memenangi Main Moment, ia akan mengatakan jika ia ialah ‘pemain terbaik di dunia’, tapi ia mengaku jika ini sebetulnya tidak betul. Itu lebih mengenai kepercayaan yang ia perlukan untuk capai mimpinya.
“Saya berpikir untuk memenangi suatu hal, Anda harus yakin awalnya dan bekerja tanpa capek,” ucapnya. “Menyaksikan ke belakang, saya tidak berpikiran saya ialah pemain terbaik di dunia. Saya bahkan juga tidak terhitung di dalam 1.000 paling atas. Tetapi saya betul-betul yakin saya pada waktu itu dan saya berpikir itu memberikan saya peluang untuk menang. Bila saya tidak yakin jika saya ialah yang terbaik, saya kemungkinan semestinya tidak mendaftar kompetisi semenjak awalnya.”
Memenangi hands itu menantang Porter akan membuat Riess capai meja final, tapi ia jauh dari pimpinan chip, yang ialah JC Tran. Beberapa pro yang lain lebih eksper ada di meja final.
“Tran betul-betul tidak untung di meja final sesudah masuk sebagai pimpinan chip dan tidak dapat banyak berbuat. Saya berpikir pemain terbaik di meja ialah Marc Etienne McLaughlin, “kata Riess. “Ia sangatlah baik, benar-benar agresif dan saya coba membentaknya di TV saat saya mengganti dua jack jadi bentakan dan empat sekop nyaris memanipulasi dua sekopnya. Ia pada akhirnya jadi lebih dingin dan itu memberikan saya energi karena saya berasa susah memenangi pot menantangnya. David Benefield ialah pemain kelas dunia dan ia jadi pendek dan diborgol.”
Benefield dan Riess ialah salah satu yang tidak menggunakan tambalan sponsor di meja final.
“Saya tak pernah terima persetujuan sponsor atau tambalan kedaluwarsa. Saya menampik uang banyak, tapi saya tidak mau mereka menjelaskan Anda wajib melakukan interviu ini sekarang ini, menggunakan pakaian ini, lakukan posting sosial media ini. Saya tidak mau ada yang mengaburkan penilaian saya. Saya berpikir tanggung-jawab o
“Saya tak pernah terima persetujuan sponsor atau tambalan kedaluwarsa. Saya menampik uang banyak, tapi saya tidak mau mereka menjelaskan Anda wajib melakukan interviu ini sekarang ini, menggunakan pakaian ini, lakukan posting sosial media ini. Saya tidak mau ada yang mengaburkan penilaian saya. Saya berpikir tanggung-jawab pada sesuatu yang harus saya kerjakan semakin lebih besar dibanding nilai atas sesuatu yang mereka pasarkan ke saya. Kemungkinan bila saya menggunakan tambalan, saya wajib melakukan beberapa hal lain, tidak belajar banyak dan tidak menang.”
Melawan Farber untuk Menang
“Sebagai pemain poker, tersebut mimpinya. Ini Super Bowl olahraga kami.”
Riess tidak pernah bermain menantang Jay Farber saat sebelum Main Moment tahun itu, ia pun tidak berasa mereka sudah mainkan pot yang berarti menantang keduanya sampai cuma mereka berdua yang masih ada. Tetapi, mendadak, salah satunya pada mereka akan memenangi $5,1 juta dan yang lain akan memperoleh $8,tiga juta dan jadi juara dunia.
“Kami awali dengan chip yang serupa dan saya memilih untuk agresif. Kami mainkan sekitaran 90 hands dan saya mengusung semua 45 tombol. Saya benar-benar tidak eksper. Menyaksikan ke belakang, saya akan melipat atau membuat beberapa hands lemas, tapi saya ingin memencetnya. Ia cuma taruhan 3x dengan saya dengan hands yang sangatlah baik. ”
Riess memaksa laganya, tapi mengaku jika sementara ia ingin meningkatkan untuk menyaksikan status flop dengan sebagian besar capaiannya, ia memperoleh run of the deck.
“Dalam poker heads-up, banyak sekali yang turun ke hands distribusi,” ucapnya. “Bila Jay mempunyai hands saya dan saya memiliki, bila itu diganti, ia kemungkinan menang.”
Pre-flop:
Ryan Riess: [Ah]
Jay Farber:
Saat sebelum tidak berhasil, riess mengusung tombol ke-45 dan terakhir kalinya, dan nyaris selekasnya diangkat all-in oleh Farber. Snap-call Riess dan salah satunya all-in dan call paling akhir paling cepat dalam riwayat Main Moment membuat ke-2 pria itu berdiri. Riess mengaku jika ia kaget menyaksikan apa yang sudah dilakukan Farber.
“Saya kaget menyaksikan hands itu secara eksklusif. Kemungkinan bila hands itu terjadi kembali, ia kemungkinan cuma call, tapi saya mengusung tiap tombol dan kebenaran saya memiliki. Ia kemungkinan menduga ia akan ditubruk meja, tapi saya barusan memperoleh kartunya. Perhatian, bila Anda kalah, itu dapat turunkan kepribadian. Saya kalah atas beberapa orang, saya betul-betul mainkan Koray Aldemir, juara dunia terkini kami – dan saya kehilangan pot, frustrasi dan pada akhirnya lakukan beberapa hal di luar watak. Benar-benar kuras emosi untuk kehilangan kendalian.”
Ke arah dekapan rekan dan keluarganya, Riess ‘cukup yakin diri’ tapi tahu jika apa saja dapat terjadi. Ia mempunyai kesempatan 65% menjadi juara dunia dan peristiwa itu melafalkanrnya.
Flop:
“Ketidakberhasilan itu sangatlah baik buat saya,” kata Riess. “Ia tidak dapat memukul ratunya kembali, karenanya akan memberikan saya straight jadi itu ialah ketidakberhasilan terbaik yang dapat saya meminta tanpa jatuhkan pasangan. Sesudah ketidakberhasilan, mempunyai semua rekan dan keluarga disekitaran saya memberikan saya getaran yang baik. ”
Turn:
“Air mata telah di mata Ryan Riess.” Kata team pengamat saat peristiwa yang hendak mengganti hidup Riess dimainkan. Emosi perolehan yang akan diklaimnya benar-benar bersejarah.
Membungkuk di lantai Rio, Ryan Riess dirundung emosi mengenai apa yang kemungkinan ia raih.
“Saat tersebut itu betul-betul jadi riil untuk saya. Itu ialah beban mempunyai semuanya orang memberikan dukungan saya. Kami sedekat itu dan itu ialah peristiwa yang paling riil. Saya suka saya menang, karena bila river ialah lima, kemungkinan benar-benar susah untuk saya secara psikis untuk saya untuk duduk kembali di meja dan mainkan yang terbaik, karena di kepala saya, saya telah menang.
Saat Jay Farber bersimpati dengan beberapa pelatihnya, dua pria yang sekarang diakui Riess sendiri antara rekan-rekan pokernya, Shaun Deeb dan Chance Kornuth, nampaknya tidak bergerak.
“Saya bersahabat sama mereka berdua dan kami kerap mengobrol. Mereka berdua luar biasa – ia mempunyai pelatih jempolan dan susah untuk menaklukkan seorang dengan pelatih itu. Saya cuma mempunyai kartu yang lebih bagus di hari itu.
River:
Riess roboh ke tanah, tekad pokernya jadi realita dalam realita yang cemerlang. 9 tahun selanjutnya, Riess menjelaskan ia tidak melihatnya kembali sama seperti yang semestinya.
“Ini bawa kembali masa lalu yang demikian cantik. Sebagai pemain poker, tersebut mimpinya. Ini Super Bowl olahraga kami. Capai pucuk permainan yang Anda gemari ialah mimpi khusus sebagai pemain poker.”
Rindukan Sembilan November

Di tengah-tengah situasi liar di Thunderdome, Riess saat ini percaya beberapa dari keceriaan itu tiba dari beberapa pemain yang kembali sesaat sesudah mereka capai meja final untuk memainkan jadi juara.
“Itu ialah tahun ke-2 paling akhir dari Sembilan November. ESPN menerbangkan crew camera ke kota asal saya. Saya berpikir Sembilan November itu hebat. Saya diberi berkah dan berasa terhormat sudah ambil sisi didalamnya. Saat ini mereka tidak memberi waktu benar-benar ke beberapa pemain, keluarga bahkan juga tidak punyai waktu untuk terbang dan beberapa pemain tidak dapat memperoleh penawaran sponsor atau bahkan juga menggunting rambut mereka!”
Riess yakin jika WSOP memberikan pemain waktu satu minggu di antara capai meja final dan memainkan, itu bisa menjadi prima.
“Saya tidak berpikiran satu minggu kebanyakan. 4 bulan betul-betul kece, tetapi itu waktu lama, dan permainan seorang dapat capai 180 dalam kurun waktu itu dengan pembimbingan dan pemecah permasalahan belakangan ini.”
Lepas dari lama waktu, bagaimana juga, Riess yakin jika Sembilan November ialah ide yang dapat dilaksanakan dengan come-back.
“Saya berpikir mereka harus memberikan mereka waktu satu minggu. Ini ialah acara paling besar dalam games kami, jadi makin bertambah hype disekelilingnya, makin baik.”
Satu dasawarsa sesudah ia lulus, Ryan Riess saat ini jadi nama yang sama dengan keberhasilan poker dan terutamanya, Acara Khusus WSOP. Ia hampir memenangi Acara Khusus WSOP Eropa , tapi walau finish ke-4, mengatakan ‘turnamen yang paling menghantui saya’.
Ryan Riess saat ini adalah bekas juara dunia paling dihormati yang bermain games. (Photo: King’s Kasino)
“Saya ialah pimpinan chip dengan 9 dan enam sisa. Peristiwa itu untuk saya sedikit; Saya membuat beberapa kekeliruan. Saya ingin menang untuk peninggalan memenangi ke-2 [Acara Utama] bukan uang, tapi saya terlampau konsentrasi pada begitu bagusnya itu, dan saya biarkan peluang menyelusup antara ujung jemari saya.
Bila Riess kalah dari kartu as ke sepasang beberapa puluh, ia mengaku ia tidak berkeberatan, tidak jadi orang yang fokus di hasil sama sekalipun. Bukti jika itu bukan peruntungan yang ia kira harus dituding ialah yang menyakitkan.
“Saya membuat kekeliruan, saya ialah kritikus paling berat untuk diri saya sendiri. Martin Jacobson menjelaskan ‘Keberuntungan ialah apa yang terjadi saat penyiapan berjumpa dengan kesempatan’. Anda nyaris tidak patut menang bila Anda tidak usaha semaksimal mungkin.”
Karier Poker Tanpa Penyesalan
“Konsentrasi saya ialah anak-anak saya dan habiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan keluarga saya.”
9 tahun sesudah peristiwa paling besarnya, Riess menyaksikan kembali menangnya sebagai basis untuk keberhasilan yang terus-menerus dan dari beberapa juara dunia yang sempat ada, cuma sedikit yang dapat menentang jika ia adalah yang paling positif. Selainnya hampir nahas WSOPE itu, ia tidak menyesal.
Gelang Acara Khusus WSOP 2013 bertatahkan berliannya ada di bank di peti uang.
“Ini berharga uang banyak, jadi saya tidak inginkannya di dalam rumah,” kata Reiss sekalian tersenyum. “Itu terkunci dan saya pergi dan menyaksikannya kadang-kadang. Sebenarnya, saya harus membuat replikanya dengan zirkonia kubik bukannya berlian, tapi saya belum melakukan. Saya tidak menyesali karier saya. Saya anggap saya dapat bekerja lebih keras bila saya ingin , tapi saya kerap melancong ke banyak tempat kece sampai saat COVID diawali dan saat ini konsentrasi saya ialah anak-anak saya dan habiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan keluarga saya.”
Tahun ini akan kelihatan peralihan WSOP dari Rio ke Bally’s (selekasnya jadi Horseshoe) dan Paris, tapi Riess tidak cemas mengenai acara yang tinggalkan tempat di mana dia membuat namanya. Bahkan juga, malah kebalikannya.
“Saya memenanginya pertama kalinya saya memainkan di Rio, jadi kemungkinan itu bisa terjadi kembali,” ucapnya. “Saya percaya diri mengenai itu – saya percaya itu akan membahagiakan. Saya akan mainkan sebagian besar kompetisi NLHE, $25.000 serta lebih rendah. Saya tidak berasa perlu mainkan buy-in $100,000; gelembungnya membuat depresi, dan anak-anak itu mahal!”
9 tahun ialah waktu lama di kehidupan tiap pemain poker, tapi dari jadi juara acara paling besar di kalender poker berumur 22 tahun saat sebelum waktunya jadi seorang pria keluarga nyaris satu dasawarsa selanjutnya, itu ialah perjalanan yang membahagiakan untuk Ryan Riess. Untungnya, untuk fans poker, perjalanan itu belum usai.